Ditulis o7.11.o8
*backsound: Pelangiku, by Sherina-cilik*
Jika ada seseorang yang bertanya, apa yang paling kamu suka dari alam dan fenomenanya? Tentu macam-macam orang menjawabnya.. ada yang suka hutan, karena hutan menyumbang sejumlah besar oksigen yang membuat hidup lebih hidup. Ada yang suka pantai, karena hanya di pantai kita bisa melihat batas cakrawala dengan jelas. Ada yang suka tebing gunung yang curam, karena dengan menaklukannya dan berhasil naik ke puncak tertingginya, memberikan kepuasan tak terperi. Ada yang suka senja, karena dengan datangnya senja, maka segala kesibukan akan berakhir dan bisa beristirahat dengan tenang [kayak orang meninggal].
Namun bagi saya, awan itu sangat menarik. Awan bisa dilihat di mana saja, tak harus ke pantai, atau ke gunung. Awan bisa dicari di kutub, bahkan di gurun. Awan bisa disaksikan dengan mudah di atap gedung apartemen mewah, bisa juga di gubug reyot kumuh pinggir kali ciliwung. Awan tidak pilih kasih.
Awan dapat membentuk berbagai hal sesuai dengan bayangan kita terhadapnya. Meski tidak mirip, jika kita berkata “aihh, awan yang itu mirip kelinci!” padahal lebih mirip biri-biri.. atau “wow, awan yang disebelah sana kayak apem..” padahal lebih mirip dorayaki, lebih ekstrim lagi piring terbang. Terserah, awan membebaskan kita mempersepsikan dirinya. Awan tak pernah protes.
Awan bisa menjadi sangat indah, putih, bersih, bagaikan kapas. Atau berwarna kuning keemasan ketika fajar merekah. Bisa juga berwarna kemerahan, keunguan ketika maghrib datang. Pun bisa menjadi kelabu dan hitam, ketika suhu bertekanan sangat rendah, udara lebih panas, lebih lembab, dan air menguap lebih banyak dari biasanya, mendadak berubah dingin, sedingin es. Persis ketika badai akan datang. Ternyata awan juga bereaksi. Atau hasil reaksi? Tak tahu lah.
Yang pasti, dengan adanya awan akan datang hujan. Saya heran kenapa banyak orang membenci hujan. Kenapa orang selalu mengumpat jika hujan datang? Kenapa harus ada pawang hujan? Kenapa nggak ada pawang kemarau? Sungguh tak adil. Yeah suka hujan, lebih karena dengan adanya hujan, maka kita bisa menyimpan air tawar banyak-banyak. Dengan turunnya hujan, kita jadi bisa hujan-hujanan dey *apa siih? gakpentingbanget*. Hujan deras berarti bebas, sedang hujan gerimis itu romantis *gubrak semua*. Bagaimanapun, selalu suka hujan.
Sulitnya,,, dari semua rangkaian itu adalah menemukan pelangi. Susaah,,, susah banget. Bisa dihitung dengan jari intensitas kita melihat pelangi. Dan saya pun sudah tak ingat lagi kapan terakhir kali melihat langsung makhluk langka itu. Jadi, saya tak bisa menulis banyak tentangnya di sini selain “mejikuhibiniu”. Huaa, rindu nian... kalau salah satu dari kalian lihat, bilang-bilang yah?
Apa lah itu, awan, hujan, pun pelangi,,, ketiganya memiliki arti tersendiri,,, bagaimana dengan kalian?
"Ada yang suka senja, karena dengan datangnya senja, maka segala kesibukan akan berakhir dan bisa beristirahat dengan tenang"
BalasHapus...ssssttt....!itu aku banget...!
yeaah.. iya jg ya? kak ion banget gitu loh..
BalasHapus